Studi Regional

Studi Regional ini adalah sub-program penelitian yang dirancang untuk menyelidiki ragam bentuk Perang Kemerdekaan Indonesia. Melibatkan peneliti dari Belanda dan Indonesia, program ini membuka jalan untuk pertukaran gagasan dan perspektif historiografis, serta perbincangan tentang terminologi yang dipakai, lewat pelbagai lokakarya dan diskusi. Adakalanya, peneliti dari sub-program lain turut dilibatkan.

Studi Regional ditujukan bukan hanya untuk menghubungkan historiografi Revolusi Nasional Indonesia dan perang-perang kemerdekaan yang saling terkait erat, melainkan juga untuk mempertemukan para sejarawan Indonesia dan Belanda.

Secara eksplisit, program ini tidak bertujuan untuk membandingkan satu wilayah dengan wilayah lainnya, atau antara penggunaan kekerasan serdadu Belanda dan Indonesia. Justru sebaliknya, program ini menyasar karakteristik berlapis nan rumit perkembangan-perkembangan yang berlangsung selama Perang Kemerdekaan Indonesia. Berkenaan dengan ini, para peneliti Studi Regional bersepakat menghimpun tema-tema penelitian yang beragam dalam satu istilah besar yang disebut ‘dunia revolusi’. Istilah ini merujuk kepada pelbagai pengalaman baik kolektif atau perorangan, lokal dan nasional, terstruktur atau tidak; pelbagai dunia yang diisi dan diinspirasi oleh beragam orang dan kelompok masyarakat dalam kurun waktu yang senantiasa berubah dan sarat dengan kepentingan, pandangan, pengharapan, dan gagasan.

Sehubungan dengan ini, fokus utama Studi Regional adalah ihwal agensi – yakni, kemampuan bertindak pelbagai kelompok masyarakat Indonesia yang kala itu ditempatkan dalam situasi yang amat tak stabil dan sarat dengan upaya pelbagai pihak yang memaksakan wewenang guna memperoleh dukungan rakyat.

Dalam upayanya menguak dunia-dunia revolusi ini, para peneliti sub-program Studi Regional memilih studi kasus dengan beragam tema dan latar yang berbeda di beberapa wilayah, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Harapannya adalah pilihan ini bisa memberi gambaran jernih atas Revolusi Indonesia yang merupakan sebuah jalinan proses dan pelbagai kenyataan yang saling terpaut yang sejatinya dibentuk oleh banyak aktor lewat banyak cara.

Sub-program Studi Regional dijalankan oleh Roel Frakking, Martijn Eickhoff, Hans Meijer, Ireen Hoogenboom, Anne-Lot Hoek, Anne van der Veer dan Gerry van Klinken, dan bekerja sama dengan para peneliti dari program penelitian Proklamasi, Kemerdekaan, Revolusi dan Perang di Indonesia (UGM, Yogyakarta).