Kebenaran, integritas, dan transparansi: dunia terbalik Bauke Geersing

Sejak awal tahun ini, kami telah memampang dua buah surat yang dikirim oleh Bauke Geersing yang merupakan koordinator dari ‘Advocates for the Principles of Academic Integrity – AURORE.’ Namun, Geersing bersikeras agar tidak hanya dua surat itu saja yang dimuat dalam situs web kami. Permintaannya ini tidak dapat kami penuhi mengingat situs web tersebut tidak diperuntukkan untuk dijadikan sebagai platform diskusi. Selain itu, dalam surat-suratnya, Geersing melandaskan seluruh pendapatnya secara sistematis pada asumsi-asumsi keliru dan tafsir tak berimbang berkenaan dengan program penelitian yang kini sedang berlangsung. Singkat kata, sebagaimana yang telah kami sampaikan dalam surat untuk Geersing tertanggal 14 Februari 2020, ‘sukar bagi kami untuk melayani tukar gagasan yang dilandaskan pada anggapan-anggapan tak berdasar’.

Meski demikian, Geersing masih saja terus membagikan surat-suratnya yang sarat dengan tuduhan-tuduhan sesat tentang program ini dan terhadap para peneliti yang tergabung di dalamnya dengan tujuan agar program penelitian ini dihentikan, persis seperti yang telah diutarakannya sendiri dalam sebuah siaran radio.

Dalam upanyanya untuk merongrong integritas akademik para peneliti pada program ini, Geersing yang mengaku sebagai penggawa transparansi dan integritas secara sistematis malah melandaskan diri pada dusta, asumsi-asumsi sesat, dan serangan-serangan pribadi. Bagi kami, mengabaikan laju surat-surat Geersing dan pernyataan-pernyataannya di blog yang ditulisnya mungkin adalah satu-satunya langkah yang paling bijak. Akan tetapi, di lain sisi, kami meyakini bahwa tuduhan-tuduhan salah itu tidak dapat dibiarkan begitu saja, terutama agar tidak memunculkan kesan bahwa tuduhan-tuduhan tersebut ada benarnya.

Oleh sebab itu, kami menganggap penting untuk menunjukkan cara Geersing beroperasi dan, untuk tujuan ini, dengan mengecek kebenaran isi salah satu surat yang pernah ditulisnya. Dalam surat yang dikirim Geersing pada bulan Juli 2020, Geersing memaparkan bahwa program penelitian ini bersumber dari konspirasi jangka panjang yang dikepalai oleh Rémy Limpach (NIMH) dan Peter Romijn (NIOD). Geersing menuduh bahwa sejak 2009 Limpach telah dikendalikan secara diam-diam oleh NIOD dan segala jenis intrik digunakan sehubungan dengan tesis doktoralnya yang bertujuan untuk mendorong pemerintah Belanda agar mendanai studi lanjutan yang cukup besar.

Telaah kebenaran isi surat tersebut (dapat dibaca di sini) mendedahkan sejelas-jelasnya cara Geersing sang pembela integritas akademik ini bekerja. Hasilnya menunjukkan bahwa teori konspirasi yang dibeberkan Geersing dalam surat ini didasarkan sepenuhnya kepada kebohongan, ‘fakta’ yang dibuat-buat, dan asumsi-asumsi tak berdasar. Kesemuanya itu, yang bisa dengan mudah dianggap sebagai fitnah, dibuat untuk satu tujuan, yakni mendiskreditkan integritas akademik para peneliti sekaligus program penelitian ini secara keseluruhan.

Persis dalam hal inilah kami, sebagai kepala tiga lembaga yang mengelola program penelitian ini, mengganggap penting bahwa garis tegas harus ditarik. Kami tidak akan membiarkan para peneliti yang tergabung dalam program ini diseret masuk ke dalam lumpur. Kami membuka diri sepenuhnya untuk beradu pendapat asalkan didasarkan kepada argumen-argumen yang substantif. Kami tidak akan melayani tukar gagasan dengan individu atau kelompok yang mendasarkan diri kepada sesat pikir.

 

Gert Oostindie, Direktur Institut Kerajaan Belanda untuk Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV)

Ben Schoenmaker, Direktur Institut Belanda untuk Sejarah Militer (NIMH)

Frank van Vree, Direktur Institut Belanda untuk Studi Perang, Holocaust, dan Genosida (NIOD)

 

 

Pengecekan kebenaran klaim Geersing dalam suratnya Meerjarenonderzoek Dissertatie Limpach (kajian multi-tahun berkenaan dengan tesis doctoral Limpach) dapat dibaca di sini (dalam bahasa Belanda).

 

Links naar documenten

14-09-2020